6.12.11

WHICH STAR ARE YOU FROM ? : BRIDGE

CHAPTER 3: BRIDGE
Di suatu tempat, 5000 km jauhnya dari gudang sekolah, sebuah sonar berbunyi seiring dengan lampunya yang berkedip-kedip. Hal itu membuat seorang operator yang berada didepanya menjadi berjengit waspada.
“Aktifitas ultramagnetik baru saja terjadi di Asia, sir. Apakah anda ingin saya menampilkan koordinatnya sekarang?” ujar sang operator pada Chiefnya yang duduk dibelakangnya yang langsung dijawab dengan anggukan kepala.
Layar besar seukuran almari menampilkan peta dunia dalam bentuk dua dimensi. Sang operator mengetikkan sesuatu pada keyboardnya sehingga layar itu zoom in di peta Asia, begitu seterusnya hingga akhirnya menampilkan peta negara Korea Selatan. Sebuah titik merah terlihat menyala di bagian tepi negara semenanjung Korea, tepatnya disebuah kota bernama Busan.
“Koordinatnya mengarah ke kota Busan, sir. Sayangnya, aktifitas itu terlalu lemah, jadi alat kita tidak dapat mendeteksinya dengan spesifik” lapor sang operator.
“Segera hubungi Paladin yang ada di Kore Selatan. Coba aku lihat, siapa saja yang aktif”
Sang operator pun mengetikkan sesuatu pada keyboardnya lagi yang hasilnya kemudian muncul di layar.
“Ada seorang Paladin bernama Firefly di Korea Selatan, sir. Apakah akan dihubungi sekarang?”
“Ya. Kirimkan data padanya, Aku ingin dia menemukan target itu segera. Ini perintah kode zero*” perintah chief pada operatornya.
“Aku yakin target kali ini adalah target lama kita sepuluh tahun yang lalu. Pastikan juga paladin melaksanakan tugasnya kali ini dengan baik, tidak seperti sepuluh tahun lalu. Kalau dia gagal lagi, perintahkan kode zero untuknya” seorang wanita tiba-tiba saja sudah berdiri didekat meja sang chief. Sang chiefpun mengangguk padanya penuh hormat.
Ditempat berbeda, dengan badan basah kuyup dan gemetaran, Hyun menceritakan peristiwa yang barusan terjadi di gudang sekolah kepada tantenya. Dengan terbata-bata, Hyun mengungkapkan bahwa ada seorang saksi yang melihatnya dan dia sangat ketakutan karenanya. Hyun takut orang-orang yang memburunya sepuluh tahun yang lalu akan kembali lagi. Tantenyapun menenangkan Hyun dan menyuruhnya agar tak memikirkan halhal yang belum terjadi. Tetapi Hyun masih saja dihantui ketakutan.
--------------------------00------------------------
Sudah tiga hari ini Hyun tak masuk sekolah. Menurut teman sekelasnya, Hyun tidak masuk karena sakit. Tetapi Yong hwa tak berpendapat demikian. Peristiwa di gudang sekolah itu masih begtu lekat dalam ingatannya. Waktu itu situasinya begitu mendadak dan mengejutkan hingga Yong hanya bisa termangu kebingungan. Sekarang ini, tanda tanya itu itu semakin besar dan Yong sudah sangat penasaran hingga tanpa sadar, langkah kakinya menbawanya kedepan pintu rumah Hyun. Yong hwa merasa dia harus mencari tahu keadaan Hyun.
“Selamat sore, ahjumma. Apakah Seohyun ada di rumah?” ujar Yong ketika seorang wanita paruh baya membuka pintu.
“Kamu siapa ya?” Tanya wanita itu sambil menatap Yong lekat-lekat.
“Saya Jung Yong Hwa, ahjumma. Minggu kemarin, saya pernah datang kemari untuk menjemput Hyun.” Jawab Yong Hwa.
 “Jadi kamu anak yang dihukum bersama Hyun untuk membersihkan gudang itu?”
Yong mengangguk mengiyakan.
“Ada yang ingin aku bicarakan denganmu, Yong” ujar ahjumma Min jee sesaat setelah menyilakan Yong hwa duduk diruang tamu.
“Apakah kau melihat semuanya hari itu, Yong? Tentang guci yang pecah itu?” lanjutnya seraya menatap Yong tajam.
Yong Hwa mengangguk pelan.
“Kau pasti bertanya-tanya tentang hal itu, Yong. Hmm…baiklah, akan aku ungkapkan semuanya. Hyun adalah seorang anak yang istimewa. Dia memiliki kekuatan luar biasa yang didapatnya semenjak lahir. Orang-orang menyebutnya dengan istilah telekinetis. Orang dengan kemampuan seperti itu, dapat menggerakkan benda yang dilihatnya dengan pikirannya. Makanya, Hyun bisa membuat guci yang akan menimpamu terlempar ke dinding.
Setelah menghela nafas sejenak, Ahjumma Min Jee pun melanjutkan penjelasannya.
“Sayangnya bagi Hyun, kemampuannya itu malah membuatnya merasa tidak diberkati. Bahkan membuatnya sangat sedih. Dia takut reaksi orang yang mengagapnya aneh jika dia menampakkannya didepan publik. Dia sama sekali tak ingin dilecehkan dan diolok-olok oleh teman-temannya, makanya dia menghindarimu belakangan ini. Yang kutahu, dia sudah menganggapmu sebagai temannya, salah satu dari segelintir teman kalau boleh aku tambahkan.
“Ahjumma, sebenarnya aku tak menganggap Hyun aneh. Menurutku, itu hal yang luar biasa” ujar Yong tulus.
“Aku tahu kau berkata jujur Yong. Oh ya, ada satu lagi hal yang ingin ku katakan. Tolong kau rahasiakan kekuatan Hyun dan peristiwa kemarin dari orang lain. Aku mau kau berjanji tentang hal itu. Karena jika samapai orang lain mengetahuinya, hal itu akan sangat berbahaya”
“Kenapa bisa jadi berbahaya, ahjumma?” Tanya Yong penasaran.
Kemudian Ahjumma Min jee menceritakan tentang kecelakaan yang dialami oleh orang tua Hyun sepuluh tahun yang lalu. Mobil mereka tenggelam ke sungai karena mereka saat itu sedang dalam pelarian untuk menyelamatkan Hyun dari orang-orang yang mengejarnya.
“Mereka itu disebut Paladin. Orang-orang dari sebuah organisasi bernama Guardian Angel. Mereka memiliki misi khusus untuk memburu dan membantai orang-orang yang memiliki kemampuan istimewa. Karena mereka menganggap, orang-orang tersebut hanya akan mengacaukan keseimbangan dunia dengan kemampuan mereka. Jaringannya aktif hampir di seluruh dunia.”
Yong melongo mendengar apa yang baru saja didengarnya.
“Jadi, selama ini, kalian hidup dalam pelarian dari orang-orang itu?”
“ya, sejak sepuluh tahun kami hidup dengan berpindah tempat. Rasanya tak ada tempat yang aman di dunia ini” jawab Ahjumma Min jee serius.
“Mungkin kali ini, kali juga akan pindah lagi” lanjutnya seraya mendesah.
---------------------------00-------------------------------
Pintu kamarnya diketuk dengan pelan. Hyun segera menegakkan badannya. Dia tahu Yong Hwa ada dibalik pintu itu. Tadi tantenya sudah memberitahunya tentang hal itu. Jantung Hyun seketika berdebar kencang. Tingkahnya berubah jadi canggung.
“Masuklah” ujar Hyun kemudian.
Seraut wajah tesenyum menyembul dari balik pintu. Seraut wajah tampan yang selama beberapa ini mengisi pikirannya dengan dilema.
“Hai, Hyun. Bagaimana kabarmu?” ujar Yong seraya duduk di kursi dekat ranjang.
“Aku baik-baik saja , oppa. Kenapa kau kemari?
“Apa tidak boleh aku main ke rumahmu? Sejak kemarin, aku tak melihatmu disekolah. Aku kira kau sakit, jadi aku menjengukmu”
“Kau sudah melihat bahwa aku baik-baik saja. Sekarang pergilah, oppa. Tak ada gunanya lagi kau kemari” ujar Hyun ketus.
Yong menghela nafas.
“Kenapa kau jadi seperti ini? Kau bukan seperti Hyun yang ku kenal.” Ujar Yong sambil menatap Hyun.
 “Hyun yang ku kenal itu sosok yang manis dan lembut walau agak pemalu. Juga sosok yang pantang menyerah, ramah, dan penyabar. Oh ya, satu lagi, cantik, bila dia tersenyum” lanjutnya sambl tersenyum.
Aigoo..senyum itu. Hyun tak sanggup lagi menatap wajah tersenyum itu berlama-lama. Dia takut memperlihatkan semburat pink di pipinya.
“Oppa, kau kan tahu aku aneh” ujar Hyun sambil memalingkan muka.
“Hyun ah, aku tak pernah menganggapmu aneh. Entah apa yang terjadi di gudang tempo hari, tapi aku sama sekali tak memandang itu sebagai sesuatu yang negatif. Kau istimewa, Hyun, bahkan luar biasa. Dan aku tak akan meninggalkanmu hanya gara-gara kau memiliki kemampuan istimewa itu”
“Tapi oppa, aku bukan perempuan biasa yang kau kenal. Akan sangat berbahaya jika kau berada di dekatku. Apalagi, orang-orang itu masih mengejarku.” Hyun memandang Yong dalam cemas.
“Shh...Hyun ah. Aku bisa menjaga diriku dengan baik. Tentang orang-orang itu, tante sudah mengatakannya padaku. Kau tidak perlu cemas, Hyun ah.” ujar Yong sambil menggenggam tangan Hyun.
‘Kau sudah tahu semua? Aku sangat takut, oppa. Aku..aku tak ingin kau terluka”
Tiba-tiba, Yong memeluk tubuh Hyun dengan erat. Hyun pun tersentak kaget mendapat pelukan mendadak.
“Semua akan baik-baik saja. Aku akan terus disisimu, Hyun ah. Aku akan menjagamu. Aku berjanji”
Dan Yang pun akan segera menepati janjinya itu.
--------------------------------00----------------------------------
Hari-haripun berganti. Yong hwa dan Seo Hyun menjadi semakin dekat. Yong hwa pun membuktikan ucapannya untuk senantiasa menjaga Hyun dengan menjemput dan mengantarkan pulang setiap hari, waaupun hal itu dlakukannya tanpa mencolok. Hyun lah yang memintanya karena masih khawatir mereka menjadi perhatian umum, apalagi dengan gadis-gadis penggemar Yong hwa yang tidak sedikit itu.Tapi Yong tetap mengenalkannya dengan anggota Blue Code. Akhirnya Hyun berteman baik dengan Jong Hyun, Jung Shin, Min Hyuk, dan Ye Jie,satu-satunya member perempuan di band itu.
Seperti hari ini, Seo Hyun ikut menonton film bersama anak-anak Blue Code. Dia begitu bersemangat, karena seumur-umur belum pernah dia pergi hanging out dengan teman-temannya. Dia masih terlihat gembira, bahkan waktu Yong hwa harus mengantarnya pulang dengan berjalan kaki karena mobilnya mogok.
“Kenapa kau senyum-senyum sendiri begitu, Hyun ah? Bukankah seharusnya kau marah karena kita harus pulang jalan kaki seperti ini?”
“Kenapa harus marah, Yong? aku sudah biasa jalan kaki, dan malam ini luar biasa” jawab Hyun sembari menyunggingkan senyum.
“kau senang? Aku harus sering-sering mengajakmu hang out dengan anak-anak kalau begitu”
Hyun mengacungkan dua jempolnya dengan senang.
“Oh ya, Hyun. Aku baru saja membuat sebuah lagu, apakah kau mau mendengar teasernya?”
“Chincayo? Lagu apa?” tanya Hyun penasaran.
‘”Ah..sebenarnya aku malu, lagunya belum sepenuhnya jadi karena aku belum menuliskan liriknya” ujar Yong sambil tersipu. Hyun pun membujuk Yong untuk memperdengarkan lagunya. Akhirnya Yong luluh juga dan mengajak Hyun duduk di bangku panjang di samping kantor pos yang mereka lewati .
“Baiklah. akan aku nyanyikan  lagunya. Dengarkan baik-baik. Oh ya, jangan lupa pegang sapu tangan, siapa tau kau akan menangis haru karena lagu ini aku ciptakan khusus untukmu” ujar Yong sembari menjentikkan jemarinya mengikuti irama lagu. Beberapa saat kemudian, mengalirlah melodi lagu yang belum berlirik dan berjudul itu dari mulut Yong. Sengaja Yong memakai lirik lagu Can’t help falling in love sebagai penghubung liriknya.
Hyun serius mendengarkannya sambil tersipu malu. Barukali ini ada orang yang membuatkannya sebuah lagu dan itu menimbulkan suatu perasaan aneh yang muncul dihatinya. Tentunya bukan sesuatu yang negatif. Apakah ini cinta? Bisik batin Hyun galau. Yang jelas, tiap kali hyun berdekatan dengan Yong, hatinya seperti tersengat listrik dan jantungnya berdebar tidak keruan. Bahkan saat inipun, Hyun merasakan jantungnya sudah melompat-lompat di dadanya.
Tiba-tiba……..
“wah..wah..rupanya ada yang sedang asyik pacaran disini”
Sebuah suara keras dari arah belakang mengagetkan Yong dan Hyun yang kemudian serta merta membalikkan badan. Dua orang berandalan berdiri tak jauh dari mereka duduk sambil menyeringai lebar.
“kalian mau apa? Tanya Yong sembari menatap tajam keduanya. Para berandal itu hanya terbahak.
“Santai saja, boy. Kami tidak ingin mengganggumu. Hanya saja, kau harus memberi kami uang sebagai jaminan kenyamanan kalian itu” ujar pemuda bercelana hitam robek-robek sambil mendekati Yong dan Hyun.
“ Aku tak akan memberi kalian uang sepeserpun. Sekarang pergilah dari sini” Ujar Yong tajam.
Kedua pemuda itu terkekeh.
“Oh, orang kaya sepertimu kenapa begitu pelit. Aku sering melihatmu konser dibeberapa klub, tentunya kau banyak uang. Hanya beberapa ribu won apa kau tidak punya, heh?” ujar pria yang berbaju merah sambil berkacak punggang.
“Sudahlah, Kong. Kita beri pelajaran saja bocah tengik ini. Semakin cepat semakin baik”
Keduanyapun langsung beranjak mendekati Yong yang sudah bersiap memasang kuda-kuda. Tak berapa lama kemudian, duel sengitpun terjadi. Kedua berandalan mengeroyok Yong dengan membabi buta, membuat Yong harus ekstra bergerak kekanan dan kekiri untuk menghindari serangan mereka dan membalasnya. Hyun yang nyaksikan perkelahian itu hanya bisa menutup mulutnya dengan ngeri. Tak tega rasanya melihat Yong dipukuli seperti itu. Pertarungan tak seimbang itupun semakin memojokkan Yong, hingga akhirnya dia terjatuh ke tanah. Melihat lawannya terjatuh, dua berandalan itu semakin bersemangat. Tak hanya pukulan, bahkan tendangan pun dilayangkan ketubuh Yong yang terkapar tak berdaya.Hyun yang melihat semuanya semakin gelisah, tubuhnya berguncang hebat seolah ada suatu kekuatan misterius yang melingkupinya. Tak tahan lagi, Hyun pun seketika berteriak lantang.
“Hentikan!!!!!”
Selerat cahaya menyilaukan memancar dari tubuh Hyun dan langsung menyambar tubuh salah satu berandalan itu, membuatnya terjengkang beberapa langkah dari tempatnya semula berdiri. Berandalan yang berbaju merah, setelah mengetahui rekannya jatuh, dia berusaha untuk menyerang Hyun. Selerat cahaya menyilaukan kembali berpedar di udara dan menghantam si baju merah, membuatnya melayang membentur bangku dan mendarat dikakinya. Si baju merah pun mengerang kesakitan. Hyun segera berlari kearah Yong.
“Oppa, kau tidak apa-apa?”ujar Hyun seraya membantu Yong berdiri. Sudut bibir Yong terlihat mengeluarkan darah yang langsung dihapus oleh Hyun. Dia juga membantu merapikan baju Yong yang acak-acakan oleh duel tadi.
“Kau ..kau melakukannya lagi?” tanya Yong dengan tatapan tak percaya
 “Ini sangat berbahaya, sebaiknya kita segera pergi dari sini” ujarnya lagi sembari menarik tangan Hyun. Kebetulan ada sebuah taksi yang lewat dijalan itu yang langsung distop oleh Yong.
Sementara itu, sang paladin Firefly sedang memacu mobilnya dengan kencang. Sebuah sinyal dari aktifitas ultramagnetik yang barusan terjadi adalah pemicunya. Aktifitas yang kekuatannya lebih besar dari data terdahulu, membuatnya segera mendapat konfirmasi tempat kejadian yang hanya beberapa kilometer dari tempatnya tinggal. Kali ini, koordinat tempat itu sudah diketahuinya, bahkan alat deteksinya sudah mencatat lokasinya, yakni disekitar kantor pos kota Busan. Dia pun tak ingin kehilangan mangsanya kali ini.
-------------------------00---------------------------
Dua puluh menit kemudian, sang paladin tiba di depan kantor pos kota Busan. Di lihatnya kantor pos dan jalanan di depannya yang sama-sama lengang. Hanya ada dua orang pemuda berandalah yang terlihat duduk menggelesot di kaki bangku pinggir jalan. Segera, dilangkahkan kakinya mendekati keduanya.
“Selamat malam, saudara-saudara.” sapa Firefly setelah berhadapan dengan kedua berandalan itu.
“Apa maumu? Kami tak ingin berurusan dengan siapapun malam ini. Enyahlah!” ujar si celana robek.sembari mengerang  memegangi tangannya.
“Aku sebenarnya tak bermaksud mengganggu kalian. Tapi..kulihat luka kalian begtu parah, jika kalian mau menceritakan apa yang terjadi, aku mau membayari biaya berobat kalian”
“Seorang gadis aneh yang melakukannya. Aish…gadis itu sangat mengerikan, tiba-tiba saja dia mengeluarkan sinar dari tubuhnya dan itu melukai kami.Kami juga tidak tahu pasti apa yang membuatnya bisa seperti itu, padahal dia tak menyentuh kami sama sekali.”ujar si baju merah.
“oh ya, kebetulan sekali. Aku sedang mencari gadis itu. Kalau kalian dapat mengenalinya, aku akan memberi kalian imbalan uang. Apakah kalian setuju menolongku?”
Kedua berandalan itu saling berpandangan sesaat.Kemudian salah satu adri mereka berbicara.
“Baiklah, kami akan membantumu. Kami tak begitu mengenali wajah gadis itu, tapi kami tahu pacarnya. Oh ya, sebaiknya kau berikan uangnya sekarang, kami harus berobat dulu.”
“Ini uangnya. Kalian akan menerima separuhnya lagi besok, ketika kita sudah menemukan gadis itu. Sekarang kalian berobatlah, besok jam 9 temui aku di kafe Blue Box. Ingat, kalian harus menepati ucapan kalian” ujar Firefly seraya mengangsurkan sejumlah uang kepada kedua berandalan itu.
------------------------00---------------------------
“Yong hwa duduk terpekur di halte bus di depan sekolahnya. Pikirannya tak lepas dari kejadian semalan yang membuatnya sedikit khawatir. Hyun sekarang inn sedang dalam keadaan ketakutan hingga tak keluar rumah dan hal itu membuatnya khawatir. Berulang kali dia menghela nafas untuk mengenyahkan kekhawatiran itu, tapi tetap saja  rasa itu berkecamuk di benaknya. Sebuah tepukan menyadarkannya dari lamunan.
“Hei Jung yong, kenapa kau melamun di siang bolong? Kesambet baru tahu rasa kau. Hehehe” ujdar Ye Jie seraya menghenyakkan pantatnya disamping Yong.
“Aigoo, kau mengagetkan aku saja, Jie-jie. Siapa juga yang melamun?! Aku sedang menunggu Jungshin dan Minhyuk, katanya mereka mau memberikan demo lagu baru padaku.”
“Ah,, jangan berbohong , jung yong. Apa Seohyun yang membuatmu melamun? Aku rasa kau telah jatuh cinta padanya, kekekeke” ujar Ye jie sambil terkekeh.
“Eh, jangan sembarangan bicara ya. Siapa juga yang sedang jatuh cinta?!” ujar yong sembari mengacak-acak rambut Ye jie gemas, ye jie pun membalasnya hingga mereka saling mengacak rambut sambil tertawa-tawa.
Sementara itu, tiga pasang mata memperhatikan mereka dari kejauhan. Rupanya dua orang berandalan yang diketahui bernama Seon jo dan Hao Jin itu menepati janjinya. Bersama dengan Firefly, keduanya sedari tadi telah mengintai Yong hwa dari dalam mobil.
“Itukah gadis yang semalam?” Tanya Firefly kepada Seon Jo.
“Tadi malam aku tak begitu jelas melihatnya. Tapi, dilihat dari perawakan dan panjang rambutnya, aku rasa dia adalah gadis yang sama.” Jawab Yeon jo sembari memperhatikan gadis itu dengan seksama.
“Baiklah, mari kita culik gadis itu lalu tugas kalian selesai dan  aku akan memberikan setengah dari uangnya. Oh ya, jika pemuda yang bersamanya itu melawan, sekalian bawa juga dia, mengerti?!”
“Arrasso’ kedua berandalan itu menjawab bersamaan.
Mobil van itu kemudian melaju kedepan halte tempat Yong dan ye Jie duduk, tepat ketika Yong melambai kepada Jungshin dan Minhyuk yang tengah keluar dari gerbang sekolah. Kejadian berikutnya pun terjadi dengan secepat kilat seperti adegan film penculikan. Pintu samping van terbuka,Seon Jo dan Hao Jin menghambur keluar dan menarik masuk tubuh Ye Jie ke dalam van sambil membekap hidungnya dengan sapu tangan yang telah diberi obat penenang. Yong hwapun mencoba mengeluarkan tubuh Ye Jie yang telah berada di dalam van tapi dihalangi oleh Seon Jo yang langsung membekapnya dengan sapu tangan dan mendorong masuk tubuh Yong kedalam van. Mobil van langsung tancap gas dari tempat itu.
Sementara itu, Jung shin dan MinHyuk yang menyaksikan proses penculikan itu dengan mata kepalanya sendiri seketika panik. Jungshin langsung berlari mengejar van yang melaju kencang sementara Min Hyuk menelepon polisi.Ketika tidak berhasil mengejar van, jung shin akhirnya menyetop taksi untuk kembali melakukan pengejaran.
------------------------00-------------------------------
Yong Hwa mencoba membuka matanya yang berat, tapi pandangannya masih tidak bisa terfokus dengan baik. Beberapa saat kemudian, mata Yong telah membuka dengan lebar, walau pandangannya masih agak kabur. Yong melihat Ye Jie duduk dalam keadaan terikat dikursi, nampaknya dia belum sadar. Di sampingnya, seseorang tengah berbicara melalui telepon. Samar-samar dia bisa mendengar pembicaraan itu. Sepertinya si penculiknya tengah berkomunikasi dengan bossnya, karena beberapa kali dia menyebut Chief kepada orang yang diajaknya berbicara.
Yong mencoba menggerakkan tangannya yang terikat ke belakang, tapi talinya terlalu ketat membelit. Yong pun mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi nihil. Akhirnya dia pun membuka mulut.
“Hei, kau. Siapa kau sebenanya? Kenapa kau menculik  kami?”ujra Yong lantang.
Sang paladin segera mematikan telepon dan mendekati yong.
“Sebenarnya aku tak berniat menculikmu karena yang kucari adalah gadis ini” ujar Firefly dingin.
“Kenapa kau menginginkannya?”
“Itu bukan urusanmu anak muda, sebaiknya kau diam saja” ujar Firefly seraya berbalik menghadap Ye Jie ketika mendengarnya sudah tersadar.
“Oh, dimana aku?” Ye jie mendesah lemah sambil mencoba memfokuskan matanya.
“Hai sayang, rupanya kau sudah bangun. Senang rasanya melihatmu kembali dalam sepuluh tahun ini” ujar Firefly seraya menekati kursi Ye Jie.
“Apa maksudmu? Si..siapa kau?”
“Apa kau tak ingat, sayang? Sepuluh tahun yang lalu kau lari dariku.Oh, aku masih ingat bagaimana reaksi kedua orangtuamu yang tenggelam ke dasar sungai saat mencoba menyelamatkanmu. Mereka memang babo.  Jika mereka pintar, tentunya mereka masih hidup sampai sekarang”
Mendengarnya, Yong seketika menegang. Ingatannya kembali kerumah Hyun ketika tante Min je menceritakan tentang kisah Hyun dan para pemburunya. Akhirnya dia berhadapa langsung dengan para pemburu itu. Yong mulai was-was karena nyawa Ye Jie bisa dalam bahaya. Orang ini tidak tahu bahwa dia sudah salah menculik orang.Yong pun segera berteriak-teriak minta tolong. Mendengarnya, Firefly langsung memukuli muka Yong hingga bibirnya berdarah. Kemudian dia mencekik Yong sambil memberikan ancaman akan membunuhnya. Yong  menantang Firefly dengan mengabaikan ancamannya. Yong tetap berteriak minta tolong yang langung dijawab Firefly dengan pukulan bertubi-tubi ke tubuh Yong hingga dia terengah-engah.Kemudian dia mendekati Ye Jie lagi.
“Aku tak akan membuang-buang waktu lagi, sayang. Aku tak akan melepaskanmu hari ini. Entah kenapa kau tak menggunakan kekuatanmu, tapi itu malah memudahkanku melakukannya. Sekaranglah waktunya,sayang. Orang-orang sepertimu memang layak untuk lenyap dari muka bumi ini” ujar Firefly seraya mencabut belati yang ada di pinggangnya. Melihatnya semakin dekat, Ye Jie berteriak-teriak ketakutan. Yong yang tak berdaya, menatap pemandangan didepannya dengan ngeri dan sekuat tenaga berteriak kencang.

Tak tahan dengan luka yang diterimanya dan kejadian yang menguras emosi yang baru saja dilihatnya, Yongpun tak sadarkan diri. Sementara itu, di kejauhan, sayup-sayup terdengar suara sirine yang meraung-raung. Rupanya Min Hyuk dan Jung Shin telah membawa bala bantuan. Namun sayangnya, mereka terlambat untuk menyelamatkan satu nyawa.
---------------------00--------------------------

No comments:

Post a Comment